19.39 | Posted in ,

Hal yang pertama harus dipastikan dan di persiapkan ialah bahwa komputer anda sudah terinstall dengan Linux Debian dan juga mempunyai minimal 2 LAN Card.
Langkah selanjutnya yaitu silahkan masuk ke root melalui basis teks. Lalu ikuti langkah-langkah berikut :
Setting IP pada kedua LAN card tersebut. Gunakan alamat yang berbeda segment pada kedua LAN card, guna mempermudah dalam melakukan routing. Misalkan LAN card pertama adalah eth0 yang terhubung dengan client dan LAN card kedua eth1 terhubung dengan hub atau switch.
Untuk setting IP menggunakan perintah : /etc/network/interface atau dapat pula melalui mc -> .. -> etc -> network -> interface lalu klik f4 . Maka akan muncul seperti ini :
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.6.1
netmask 255.255.255.0
broadcast 192.168.10.255
network 192.168.6.0

auto eth1
iface eth1 inet static
address 192.168.10.2
netmask 255.255.255.0
gateway 192.168.10.1
broadcast 192.168.10.255
network 192.168.10.0

auto lo
iface lo inet loopback

Setelah diubah-ubah atau setting IP jangan lupa untuk disimpan.
Lalu restart dengan perintah : /etc/init.d/networking restart
Untuk mengecek settingan kita ketik perintah : Ifconfig
Jangan lupa untuk aktifkan IP foward dengan perintah : /etc/sysctl.conf lalu hapus tanda kres (#) agar aktif.
Sekarang, saatnya untuk routing dengan cara:
#iptables –t nat –A POSTROUTING –s 192.168.1.0/24 –j MASQUERADE
#iptables-save
Untuk nge-check proses routing itu ketik :
#iptables-t nat –n -L


Lanjut membaca “Router Static dengan Debian”  »»

Category: ,
��
19.33 | Posted in ,

Membuat router degan linux Debian (Dinamis Router)
Caranya :
1.Komputer harus terinstal SO LInux Debian
2. Sediakan dua PC, satu sebagai Router dan satunya lagi sebagai Klien
3. Pada Login : isikan user Root dan masukkan Passwordnya
4. Setelah itu masuklah pada folder etc dengan mengetikkan cd etc
5. Kemudian masuklah lagi pada folder network dengan mengetikkan cd network
6. Apabila ingin menggunakan cara yang lebih praktis maka ketikkan cd etc/network
7. Kemudian ketikkan pico atau vi interfaces, untuk mengatur ip nya
8. Untuk vi interfaces pada Router ketikkan seperti dibawah ini
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.10.36
netmask 255.255.255.0
broadcast 192.168.10.255
network 192.168.10.0
gateway 192.168.10.1
auto eth1
iface eth1 inet static
address 192.168.15.1
netmask 255.255.255.0
broadcast 192.168.15.255
network 192.168.15.0
iface lo inet loopback
9. Untuk vi interfaces pada client ketikkan seperti dibawah ini
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.15.3
netmask 255.255.255.0
broadcast 192.168.15.255
network 192.168.15.0
gateway 192.168.15.1
iface lo inet loopack

10. Kemudian aturlah ip tablenya dengan menggunakan cara, ketikkan pada pc Router -t
nat -A POSTROUTING -s 192.168.15.0/24 -j MASQUERADE
11. Setelah itu ketikkan ip tables-save
12. Lalu restart dengan menggunakan perintah /etc/init.d/networking restart
13. Untuk mengecek apakah ip tables sudah masuk maka ketikkan perintah iptables -t
nat -n -L
14. Setelah itu keluarlah dari folder network dengan perintah cd ..
15. Pada folder etc bukalah file sysctc1 dengan perintah vi atau pico sysctc1.conf,
Hapuslah tanda pagar (#) pada kata # net.ipv4.conf.default.forwading=1
16. Setelah itu lakukan ping antara Router dan client, apabila bisa diping maka pembuatan router telah berhasil
instal dulu quagganya
#apt-get install quagga
Kemudian konfigurasi akan berada pada /etc/quagga, dan edit file debian.conf dan daemons.conf.
enable kan daemon zebra dan ripd dulu dan buat file konfigurasi kosong:
zebra=yes
bgpd=no
ospfd=no
ospf6d=no
ripd=yes
ripngd=no
isisd=no
1. Membuat config file rip…untuk mudahnya copy saja contoh file konfigurasi rip yang ada di /usr/share/doc/quagga/examples ke /etc/quagga/…
# cp /usr/share/doc/quagga/examples/ripd.conf.sample /etc/quagga/ripd.conf
2. Aktifkan daemon rip..dengan cara edit file /etc/quagga/daemons
# vim /etc/quagga/daemons
rubah ripd=no menjadi ripd=yes
3. Restart service quagga
# /etc/init.d/quagga restart
4. Verifikasi daemon quagga yang sudah running
# ps -ef | grep quagga…akan terlihat daemon quagga yang sudah running
lalu
melalui remote vty
telnet ke port 2602
root@opera zebra# telnet 127.0.0.1 2602
Hello, this is zebra (version 0.94).
Copyright 1996-2002 Kunihiro Ishiguro.
password standart rip : zebra
Konfigurasi RIP sangat sederhana, secara umum hanya membutuhkan 3 entri dalam running configurasi.
Masukkan network mempunyai router tetangga RIP dan network yang akan disebarkan ke router tetangga.
ripd(config)# router rip
ripd(config-router)# network 192.168.1.0/24
ripd(config-router)# network 10.1.1.0/24
ripd(config-router)# ^z
ripd#
Untuk memeriksa status RIP
ripd# show ip protocols
Routing Protocol is “rip”
Sending updates every 30 seconds with +/-50%, next due in 7 seconds
Timeout after 180 seconds, garbage collect after 120 seconds
Outgoing update filter list for all interface is not set
Incoming update filter list for all interface is not set
Default redistribution metric is 1
Redistributing:
Default version control: send version 2, receive version 2
Interface Send Recv Key-chain
Routing for Networks:
10.1.1.0/24
192.168.1.0/24
Routing Information Sources:
Gateway BadPackets BadRoutes Distance Last Update
Distance: (default is 120)
Untuk melihat routing yang didapat dari RIP tetangga.
ripd# show ip rip
Codes: R - RIP, C - connected, O - OSPF, B - BGP
(n) - normal, (s) - static, (d) - default, (r) - redistribute,
(i) - interface
Network Next Hop Metric From Time
Jangan lupa untuk menyimpan konfigurasi kedalam file.
ripd# write memory
Configuration saved to /etc/zebra/ripd.conf


Lanjut membaca “Dinamis Router”  »»

Category: ,
��
21.55 | Posted in ,

Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi, router berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan jaringan), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua pada model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, yakni MAC address.

Lalu, kapan penggunaan bridge jaringan dilakukan dan kapan penggunakan router dilakukan? Bridge, sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang sama (sebagai contoh: segmen jaringan berbasis IP dengan segmen jaringan IP lainnya). Selain itu, bridge juga dapat digunakan ketika di dalam jaringan terdapat protokol-protokol yang tidak bisa melakukan routing, seperti halnya NetBEUI. Sementara itu, router sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang berebeda (seperti halnya untuk menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen jaringan IPX.) Secara umum, router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge jaringan dan dapat meningkatkan bandwidth jaringan, mengingat router tidak meneruskan paket broadcast ke jaringan yang dituju. Dan, penggunaan router yang paling sering dilakukan adalah ketika kita hendak menghubungkan jaringan kita ke Internet.


Lanjut membaca “Cara Kerja Router”  »»

Category: ,
��
21.53 | Posted in ,

Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).
Analogi Router dan Switch

Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch adalah switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.

Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.

Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.


Lanjut membaca “Prebedaan Router dan Switch”  »»

Category: ,
��
21.33 | Posted in ,

1. Buka Konsole
2. Login sebagai root dengan perintah:
su-
3. Kemudian install dhcp-server dengan perintah:
apt-get install dhcp
4. Kemudian edit file /etc/dhcp/dhcpd.conf:
Berikan tanda pagar pada setiap baris yang belum ditandai pagar,Kemudian tambahkan skrip seperti di bawah ini:
subnet 29.29.29.0 netmask 255.255.255.0 {
range 29.29.29.2 29.29.29.254;
option subnet-mask 255.255.255.0;
option broadcast-address 29.29.29.255;
option routers 29.29.29.1;
option domain-name “ns1.debian.com”;
option domain-name-servers 172.17.17.100;
default-lease-time 21600; max-lease-time 43200;
}
subnet 192.168.200.0 netmask 255.255.255.0 {
}
Sedikit akan saya jelaskan maksud dari skrip diatas.
subnet 29.29.29.0 netmask 255.255.255.0
digunakan untuk memasukkan subnet dari IP dan netmask yang akan dipakai oleh client dari dhcp server .
range 29.29.29.2 29.29.29.254;
Digunakan untuk menentukan range dari IP client yaitu dari 29.29.29.2 s/d 29.29.29.254
option subnet-mask 255.255.255.0;
Untuk subnet-mask samakan dengan netmask yang ada di baris 1.
option broadcast-address 29.29.29.255;
Untuk menentukan IP broadcast yang akan digunakan.
option routers 29.29.29.1;
Digunakan untuk menentukan gateway yang digunakan.
option domain-name “ns1.debian.com”;
Baris ini digunakan untuk memberikan nama dari host dns server
option domain-name-servers 172.17.17.100;
Baris ini digunakan untuk menentukan ip dari dns server.
subnet 192.168.200.0 netmask 255.255.255.0 {
}
perintah ini digunakan untuk menentukan subnet dari lan card yang terhubung dengan internet.


Lanjut membaca “Setting DHCP Server di Debian 4.0”  »»

Category: ,
��
20.45 | Posted in ,

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.
DHCP didefinisikan dalam RFC 2131 dan RFC 2132 yang dipublikasikan oleh Internet Engineering Task Force. DHCP merupakan ekstensi dari protokol Bootstrap Protocol (BOOTP).

Cara Kerja


Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.
DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat "menyewakan" alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.
DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.
DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.
DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan "penyewaan" alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:
DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.
DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.
Empat tahap di atas hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki alamat. Untuk klien yang sebelumnya pernah meminta alamat kepada DHCP server yang sama, hanya tahap 3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap pembaruan alamat (address renewal), yang jelas lebih cepat prosesnya.
Berbeda dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone, sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya. Hal ini dapat menjadi masalah jika konfigurasi antara dua DHCP server tersebut berbenturan, karena protokol IP tidak mengizinkan dua host memiliki alamat yang sama.
Selain dapat menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server juga dapat menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien akan tetap dari waktu ke waktu.


Lanjut membaca “Dynamic Host Configuration Protocol”  »»

Category: ,
��
Category:
��
00.35 | Posted in ,

Membuat Router Dengan Menggunakan Packet Tracer Dengan Cara Static

a). Install terlebih dahulu Packet Tracer nya. Setelah terinstall maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini:

b). Kemudian beri Router dan PC dengan pilihan seperti pada gambar dibawah ini:

1.

-) PC 1 IP nya : 192.168.10.2 Gateway nya : 192.168.10.1

-) PC 2 IP nya : 192.168.11.2 Gateway nya : 192.168.11.1

-) PC 3 IP nya : 192.168.12.2 Gateway nya : 192.168.12.1

-) PC 4 IP nya : 192.168.13.2 Gateway nya : 192.168.13.1

-) Untuk mengisikan IP Pada Router Klik 2 x pada Router kemudian pilih FastEthernet 0/0

-) Kemudian Isikan IP untuk Serialnya dengan memilih Serial2/0

-) Lakukan hal itu untuk ke-3 Router yang lain, misalnya:


1.

• Untuk membuat router caranya seperti dibawah ini:

• Dan buat sesuai kebutuhan.Misalnya kita membuat 4 Router Maka hasilnya seperti dibawah ini:

• Begitupun sebaliknya untuk memunculkan PC juga seperti halnya kita membuat router kita harus memilih yang Generic.Misalnya hasilnya seperti dibawah ini:

• Setelah itu kita hubungkan Router dan PC kita dengan kabel jaringan.Untuk memudahkannya sebaiknya kita menggunakan kabel yang otomatis hasilnya adalah sebagai berikut:

• Kemudian untuk meng-conect kan Router dengan PC carannya adalah sebagai berikut:

• Beri IP dan Gateway pada PCnya terlebih dahulu

• Untuk mengisikan Gateway pada PC maka klik 2x pada gambar PC

• Kemudian untuk mengisikan IP klik fastEthernetnya

• Lakukan hal itu terus untuk 3 PC yang lain misalnya:

• Kemudian setelah semua PC diberi IP selanjutnya beri IP pada routernya, misalnya :

*
o
+
#

Router 0 IP nya : 192.168.10.1 Serial 2/0 nya : 10.0.0.1
#

Router 1 IP nya : 192.168.11.1 Serial 2/0 nya : 10.0.0.2 Serial 3/0 nya : 11.0.0.1
#

Router 2 IP nya : 192.168.12.1 Serial 2/0 nya : 11.0.0.2 Serial 3/0 nya : 12.0.0.1
#

Router 3 IP nya : 192.168.13.1 Serial 2/0 nya : 12.0.0.2

• Kemudian setelah semua Router sudah terisi IP serta Serialnya selanjutnya adalah meng conectkan Router 1,2,3,dan 4. Langkahnya adalah sebagai berikut:

*

Sambungkan Router 1 dengan Router 2 dengan cara pada Router 1 klik 2x
*

Isikan Netwrok, Mask , Next Hop nya kemudian Add.lakukan hal yang sama pada Router 2,3, dan 4 tapi terlebih dahulu kenalkan jaringannya misalnya untuk menyambungkan router 1 dan 2 kenalkan jaringannya kemudian kenalkan yang dilewatinya.
*

Setelah selesai semua untuk mengetes apakah sudah tersambung apa belum ping lah.apabila telah sukses berarti telah berhasil.

Membuat Routing Secara Dinamis
1.

Langkah-langkahnya yaitu sama dengan me-routing secara Static yaitu dimulai dari membuka Packet Tracer kemudian merancang Router serta PC nya.
2.

Hanya saja pada saat menyambungkan Router 1 sampai Router 4 tidak membuka Static tetapi menggunakan RIP seperti yang terlihat pada gambar:
3.

Seperti yang dijelaskan pada gambar diatas yaitu langkah-langkahnya adalah:

• Klik 2x pada Router kemudian pilih atau klik pada Config.

• Setelah itu klik pada RIP

• Kemudian klik FastEthernet 0/0 untuk meng-copy kan IP Addressnya

• Setelah itu paste kan ke Network yang ada di RIP.

• Kemudian Klik Pada Serial 2/0 untuk mengcopy IP Address yang ada disitu kemudian pastekan ke Network yang ada di RIP. Kalau Serialnya ada 2 misalnya IP Address nya juga diisikan pada Serial 3/0 maka masukkan juga alamat IP yang ada disitu ke Network yang ada di RIP.

• Setelah semuanya sudah di masukkan ke Network dan di Add selanjutnya close.

• Lakukan hal ini untuk ke 3 Router yang lain.
4.

Setelah semuanya selesai di masukkan ke Network yang ada di RIP selanjutnya ping untuk mengetahui apakah sudah tersambung apa belum. Cara meng epingnya dengan meg klik gambar surat yang ada disebelah kanan Gambar Packet Tracer.
5.

Setelah hasilnya Sukses berarti telah berhasil dan tersambung.
6.

Setelah sukses maka selesailah. 3. Membuat Routing Secara Teks
7.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

• Setelah membuat gambar Router Dan PC yang sudah tersambung dengan kabel Coss untuk PC ke Router dan Routerke Router dengan kabel Serial Dtc.

• Kemudian pada PC klik 2x

• Kemudian pilih Command

• Kemudian untuk mengconfigurasikan IP pada PC ketikkan ipconfig spasi IPnya spasi netmask spasi gateway.

• Kemudian close selesai mengkonfigurasikan PC searang kita mengkonfigurasikan Router caranya yaitu:

-) Klik 2x pada Router kemudian pilih CCL

-) Kemudian setelah di pilih no pada kotak dialog Continue with configuration dialog setelahnya tekan enter.
1.
1.

• Klik pada gambar Router

• Kemudian Masuk ke CLI

• Ketik enable untuk masuk pada privilege command

• Kemudian ketik configure terminal untuk masuk ke terminal

• Setelah itu ketik ip route (Ip tujuan) (subnet mask) (next hop)

• Routing selesai.

Merouting menggunakan IP Protocol dengan teks:

• Klik pada gambar Router

• kemudian masuk ke CLI

• Ketik enable untuk masuk pada privilege command

• Kemudian ketik configure terminal untuk masuk ke terminal

• Setelah itu ketik router rip

• Kemudian ketik network (ip router)

• Dan ketik network (serial router)

• Routing telah selesai

-) Kemudian ketikkan enable enable untuk masuk pada privilege command

-) Kemudian ketik configure terminal untuk masuk ke terminal

-) Dan selanjutnya Setting pada Ethernet dengan mengetikkan interface ethernet0 Ketik ip address [alamat ip] [subnet mask] untuk mengisi ip address beserta subnet masknya

-) Setelah itu Ketik no shutdown untuk mengaktifkan

-) Kemudian Keluarlah dari interface Ethernet0 dengan perintah exit

-) Ketik interface serial2/0 untuk setting serialnya Ketikkan ip address [alamat ip] [subnet mask] untuk mengisi ip address serial

-) Untuk serial harus diberi clock rate dengan mengetikkan clock rate 9600

-) Ketik no shutdown untuk mengaktifkan

-)Untuk Keluar ketik exit.

-) Konfigurasi telah Selesai



Lanjut membaca “Membuat Router Dengan Menggunakan Packet Tracer”  »»

Category: ,
��
05.23 | Posted in

Internet Control Message Protocol (ICMP) adalah salah satu protokol inti dari keluarga protokol internet. ICMP utamanya digunakan oleh sistem operasi komputer jaringan untuk mengirim pesan kesalahan yang menyatakan, sebagai contoh, bahwa komputer tujuan tidak bisa dijangkau.
ICMP berbeda tujuan dengan TCP dan UDP dalam hal ICMP tidak digunakan secara langsung oleh aplikasi jaringan milik pengguna. salah satu pengecualian adalah aplikasi ping yang mengirim pesan ICMP Echo Request (dan menerima Echo Reply) untuk menentukan apakah komputer tujuan dapat dijangkau dan berapa lama paket yang dikirimkan dibalas oleh komputer tujuan.

Gambaran Teknis

Internet Control Message Protocol (ICMP) adalah bagian dari keluarga protokol Internet dan didefinisikan di dalam RFC 792. Pesan-pesan ICMP umumnya dibuat sebagai jawaban atas kesalahan di datagram IP (seperti yang dispesifikasikan di RFC1122) atau untuk kegunaan pelacakan atau routing.
Versi ICMP terkini juga dikenal sebagai ICMPv4, yang merupakan bagian dari Internet Protocol versi 4.



Lanjut membaca “ICMP (Internet Control Message Protocol)”  »»

Category:
��
04.17 | Posted in ,

(IGMPv1, IGMPv2 dan IGMPv3)

Grup manajemen protokol internet (IGMP), yang multicasting protokol di internet protokol keluarga, digunakan oleh IP host untuk melaporkan mereka angkat keanggotaan grup untuk segera tetangga setiap router multicast. IGMP pesan encapsulated di datagrams IP, dengan IP protokol nomor 2. IGMP telah versi IGMP v1, V2 dan v3.

IGMPv1: Host dapat bergabung dalam grup multicast. Tidak ada meninggalkan pesan. Router yang menggunakan batas waktu tertentu berdasarkan mekanisme untuk menemukan grup yang tidak menarik untuk anggota.
IGMPv2: Tinggalkan pesan yang ditambahkan ke protokol. Memungkinkan penghentian keanggotaan grup yang akan segera dilaporkan ke routing protokol, yang penting adalah bandwidth tinggi untuk multicast kelompok dan / atau subnets dengan sangat stabil keanggotaan kelompok.
IGMPv3: Pusat revisi dari protokol. Hal ini memungkinkan host untuk menetapkan daftar host dari yang mereka ingin menerima dari lalu lintas. Lalu lintas dari host lain yang diblokir di dalam jaringan. Ia juga memungkinkan untuk memblokir host di dalam jaringan paket-paket yang datang dari sumber yang dikirim lalu lintas yang tidak diinginkan.



Lanjut membaca “Macam-macam IGMP”  »»

Category: ,
��
05.04 | Posted in


Karena kebiasaan menggunakan FreeBSD, maka program yang saya jalankan pada saat mesin tersebut booting biasanya saya letakkan di /etc/rc.local, saya tidak membutuhkan lokasi seperti /usr/local/etc/rc.d/ karena memang tidak diperlukan script yang panjang untuk cuma memanggil (misal) squid -DNYM. Tapi sempet bingung juga ketika ingin melakukan hal yang sama di Debian. Tapi akhirnya ketemu juga.

Ketika saya sudah menuliskan script firewall saya, saya mengeksekusinya dan jalan dengan baik. Cuma masalahnya saya ingin rule-rule iptables tersebut dijalankan tiap kali booting.

Pertama saya menjalankan sebuah text editor untuk kemudian saya tuliskan semua perintah iptables yang dijalankan, misal:


/sbin/iptables -t mangle -A PREROUTING -p tcp -m tcp \
--tcp-flags FIN,SYN,RST,PSH,ACK,URG FIN,PSH,URG -j DROP

/sbin/iptables -t mangle -A PREROUTING -p tcp -m tcp \
--tcp-flags FIN,SYN,RST,PSH,ACK,URG NONE -j DROP

/sbin/iptables -t mangle -A PREROUTING -p tcp -m tcp --tcp-flags SYN,RST SYN,RST -j DROP
/sbin/iptables -t mangle -A PREROUTING -p tcp -m tcp --tcp-flags FIN,SYN FIN,SYN -j DROP
/sbin/iptables -t mangle -A PREROUTING -p tcp -m tcp \
--tcp-flags FIN,SYN,RST,PSH,ACK,URG FIN,PSH,URG -j DROP

/sbin/iptables -t mangle -A PREROUTING -p tcp -m tcp \
--tcp-flags FIN,SYN,RST,PSH,ACK,URG NONE -j DROP

/sbin/iptables -t mangle -A PREROUTING -p tcp -m tcp --tcp-flags SYN,RST SYN,RST -j DROP
/sbin/iptables -t mangle -A PREROUTING -p tcp -m tcp --tcp-flags FIN,SYN FIN,SYN -j DROP

...dst...



Setelah yakin dengan rule-rule tersebut, paste semuanya di shell console, dan pastikan tidak ada error. Jika ada error, dan ingin mengulangi lagi proses paste nya, jangan lupa flush dulu iptables yang (siapa tau) sudah terlanjur jalan dengan:

shell> iptables -F
shell> iptables -X



Setelah yakin dengan semua rule dan setelah dipaste ke shell console tidak ada error, buatlah sebuah file seperti berikut:

shell> nano /etc/network/if-up.d/iptables


pada file tersebut tambahkan baris:

#!/bin/sh



lalu save. Pada console jalankan command berikut:

shell> iptables-save > /etc/iptables.conf
shell> echo "iptables-restore < /etc/iptables.conf" >> /etc/network/if-up.d/iptables
shell> chmod +x /etc/network/if-up.d/iptables


Lanjut membaca “Iptables Mangle”  »»

Category:
��
05.01 | Posted in

firewall sederhana menggunakan IPTABLES
#!/bin/bash
# firewall sederhana buat warnet
# prinsip di blok semua, baru di buka 1 1 (jgn buka2 yg laen2 ya ) :D

#--- clear tables

iptables -P INPUT ACCEPT
iptables -P FORWARD ACCEPT
iptables -P OUTPUT ACCEPT
iptables -F
iptables -t nat -P PREROUTING ACCEPT
iptables -t nat -P POSTROUTING ACCEPT
iptables -t nat -P OUTPUT ACCEPT
iptables -t nat -F
iptables -t mangle -P PREROUTING ACCEPT
iptables -t mangle -P INPUT ACCEPT
iptables -t mangle -P FORWARD ACCEPT
iptables -t mangle -P OUTPUT ACCEPT
iptables -t mangle -P POSTROUTING ACCEPT
iptables -t mangle -F


# LOCALHOST

iptables -A INPUT -s 127.0.0.1 -d 127.0.0.1 -j ACCEPT

# INCOMING TRAFFIC

#--- Local ---#

#--- proxy
iptables -A INPUT -p tcp -s 192.168.0.0/24 --dport 3128 -j ACCEPT
iptables -A INPUT -p udp -s 192.168.0.0/24 --dport 3128 -j ACCEPT

#--- snmp--> misalkan isp butuh ngecek snmp anda
iptables -A INPUT -p udp -s 202.xxx.xxx.xxx --dport 161:162 -j ACCEPT
iptables -A INPUT -p udp -s 202.xxx.xxx.xxx --dport 161:162 -j ACCEPT

#--- ping
iptables -A INPUT -p icmp -s 202.xxx.xxx.xxx -j ACCEPT
iptables -A INPUT -p icmp -s 202.xxx.xxx.xxx -j ACCEPT

#--- ssh ---> misalkan hanya ip public tertentu boleh akses ssh & local
iptables -A INPUT -p tcp -s 202.69.97.241 --dport 22 -j ACCEPT
iptables -A INPUT -p tcp -s 192.168.0.0/24 --dport 22 -j ACCEPT

#--- dns
iptables -A INPUT -p udp --sport 53 -j ACCEPT
iptables -A INPUT -p udp --dport 53 -j ACCEPT

#--- ident
iptables -A INPUT -p tcp --dport 111 -j ACCEPT
iptables -A INPUT -p tcp --sport 111 -j ACCEPT

#--- traceroute
#iptables -A INPUT -p udp --dport 33434:33524 -j ACCEPT

#--- ftp
#iptables -A INPUT -p tcp --dport 21 -j ACCEPT
#iptables -A INPUT -p tcp --sport 21 -j ACCEPT
#iptables -A INPUT -p tcp --dport 20 -j ACCEPT
#iptables -A INPUT -p tcp --sport 20 -j ACCEPT

#--- response traffic
iptables -A INPUT -p tcp ! --syn -j ACCEPT

#--- default
#iptables -A INPUT -j LOG --log-level info --log-prefix local0
iptables -P INPUT DROP



# FORWARDING TRAFFIC

#---------------------------------------------------------------------------
#--- dropped traffic ---

#-- netbios ---> paket virus (huheueheue, port mikocok)
iptables -A FORWARD -p tcp --dport 135 -j DROP
iptables -A FORWARD -p udp --dport 135 -j DROP
iptables -A FORWARD -p tcp --dport 137 -j DROP
iptables -A FORWARD -p udp --dport 137 -j DROP
iptables -A FORWARD -p tcp --dport 138 -j DROP
iptables -A FORWARD -p udp --dport 138 -j DROP
iptables -A FORWARD -p tcp --dport 139 -j DROP
iptables -A FORWARD -p udp --dport 139 -j DROP
iptables -A FORWARD -p tcp --dport 445 -j DROP
iptables -A FORWARD -p udp --dport 445 -j DROP


#--- permit local
iptables -A FORWARD -s 192.168.0.0/24 -j ACCEPT
iptables -A FORWARD -d 192.168.0.0/24 -j ACCEPT

#-- local
#iptables -A FORWARD -s 10.0.0.0/8 -j DROP
#iptables -A FORWARD -d 10.0.0.0/8 -j DROP
#iptables -A FORWARD -s 172.16.0.0/12 -j DROP
#iptables -A FORWARD -d 172.16.0.0/12 -j DROP
#iptables -A FORWARD -s 192.168.0.0/16 -j DROP
#iptables -A FORWARD -d 192.168.0.0/16 -j DROP

iptables -P FORWARD DROP


# NAT tuk IRC (bila perlu ganti ip, kl irc anda kena akill) --> ip block
iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth0 -p tcp -s 192.168.0.0/24 --dport 6000:7000 -j SNAT --to-source 202.xxx.xxx.xxx
iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth0 -p tcp -s 192.168.0.0/24 --dport 6000:7000 -j SNAT --to-source 202.xxx.xxx.xxx


# NAT
#iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth0 -j MASQUERADE
iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth0 -j SNAT --to-source 202.xxx.xxx.xxx


# TRANSPARENT PROXY
iptables -t nat -A PREROUTING -i eth1 -p tcp -s 192.168.0.0/24 --dport 80 -j REDIRECT --to-port 3128

# END


Lanjut membaca “firewall sederhana menggunakan IPTABLES”  »»

Category:
��
04.29 | Posted in

Sistem administrasi adalah instalasi dan pemeliharaan dari sistem komputer Linux. Sistem administrasi mencakup semua hal-hal yang perlu anda lakukan untuk menjaga sistem komputer dalam rangka bermanfaat. Ini termasuk hal-hal seperti cadangan file (dan mengembalikan mereka jika perlu), audit keamanan, dan menginstal update program, membuat filesystem tertentu yang tidak rusak, dan hal lain yang diperlukan untuk membuat sistem itu bekerja dan tetap berjalan dalam memuaskan cara.



Lanjut membaca “Linux Administrasi”  »»

Category:
��
22.21 | Posted in

KONFIGURASI ROUTER KE CLIENT DILINUX DEBIAN Berbasis Teks
ALAT DAN BAHAN:
1. Sediakan 2 seperangkat komputer yaitu 1 sebagai router dan 1 lagi sebagai client.
2. 2 kabel UTP untuk server ke router dan untuk router ke client.
Langkah- Langkah Mengconectkan Router pada client dengan linux debian
A) Setting pada komputer 1 sebagai Router
Sambungkan kabel UTP eth0 ke server 192.168.10.1
Sambungkan kabel UTP eth1 ke client
Setting lah router nya di komputer1 terlebih dahulu dengan perintah sebagai berikut:
1) masuklah pada directory etc
2) masuk pada directory network
3) masuk pada vi interfaces dengan perintah seperti di bawah ini:
a. buatlah ip pada router terlebih dahulu dengan mengetikkan perintah:
auto eth0
iface eth0 inet static
- address : (tuliskan ip Routernya) misal: 192.168.10.233
- netmask : 255.255.255.0
- broadcast : 192.168.10.255
- network : 192.168.10.0
- gateway : 192.168.10.1
b. Kemudian buat ip clientnya yaitu sebagai berikut:
auto eth1
iface eth1 inet static
- address : ( tuliskan IP client nya) misal : 192.168.7.5
- netmask : 255.255.255.0
- broadcast : 192.168.7.255
- network : 192.168.7.0
- gateway : 192.168.7.1
c. kemudian tekan enter dan ketikkan iface lo inet loopback untuk mengaktifkannya.
d. kemudian save dengan terlebih dahulu tekan tombol esc kemudian ketikkan :wq
e. Kemudian setelah keluar dari vi interfaces ketikkan:
iptables -t nat -A POSTROUTING -s (tuliskan network client nya) 192.168.7.0/24
-j MASQUERADE

f. kemudian save perintah tersebut dengan mengetikkan iptables-save
g. setelah itu restart dengan perintah /etc/init.d/networking restart
Hapus tanda # di cd sysctc.conf
save
maka sudah aktif
setelahnya ketikkan iptables -t nat -n -L untuk melihat settingan ( iptables -t nat -A POSTROUTING -s (tuliskan network client nya) 192.168.7.0/24 -j MASQUERADE) sudah masuk apa belum.
Kemudian ping kan ke server 192.168.10.1 apabila ada tulisan Reply from 192.168.10.1: bytes =64 time<1ms ttl="128">
Ping kan juga ke client 192.168.7.1 apabila ada tulisan Reply from 192.168.7.1: bytes =64 time<1ms ttl="128">
sudah selesai
B) Setting pada komputer 2 sebagai client
Sambungkan kabel UTP eth1 ke router
Settinglah clientnya di komputer2 langkah-langkahnya sbb:
1) Masuklah pada directorynya etc
2) Masuklah pada directorynya network
3) Masuklah pada vi interfaces dengan perintah sebagai berikut:
a. Buatlah IP nya dengan perintah dibawah ini:
auto eth1
iface eth1 inet static
- address : (tuliskan ip nya) 192.168.7.1
- netmask : 255.255.255.0
- broadcast : 192.168.7.255
- network : 192.168.7.0
- gateway : 192.168.7.1
b. Kemudian setelah dienter ketikkan iface lo inet loopback
c. Setelah itu save
d. Setelah keluar dari vi interfaces restart dengan perintah /etc/init.d/networking restart
Kemudian ping kan ip nya sendiri 192.168.7.1 apabila ada tulisan Reply from 192.168.7.1: bytes =64 time<1ms ttl="128">
setelah itu ping ke server 192.168.10.1 apabila ada tulisan Reply from 192.168.10.1: bytes =64 time<1ms ttl="128">
Setelah conect berarti berhasil


Lanjut membaca “Konfigurasi Iptable Di Linux Debian”  »»

Category:
��
16.50 | Posted in ,

Berikut adalah cara konfigurasi RIP tersebut pada router A:



Router A> ena
Router A# config t
Router A(config)# router rip /*masuk ke konfigurasi RIP
Router A(config-router)# version 1

/*untuk menentukan versi berapa yang kita pakai (1 atau 2, defaultnya adalah 1), beda antara kedua versi tersebut bisa anda cari di google =P

Router A(config-router)# passive-interface fa 0/0

/*command ini agar jaringan yang terhubung ke local network melalui fast ethernet 0/0 tidak dikirimi update routing tabel, tujuannya adalah mengurangi load pada jaringan.

Router A(config-router)# network 192.168.1.0
Router A(config-router)# network 202.100.100.0

/*menginformasikan kepada router bahwa dia terhubung dengan jaringan-jaringan diatas.

Untuk konfigurasi pada Router B secara umum hampir sama, yang perlu kita ubah adalah informasi yang kita berikan kepada router B mengenai jaringan yang berada di sekitarnya (192.168.1.0 tidak terhubung ke Router B, melainkan 192.168.2.0).



Lanjut membaca “Konfigurasi - RIP (Routing Information Protocol) pada router Cisco”  »»

Category: ,
��
20.55 | Posted in

Ketika PC anda terhubung ke port console router dan router sudah “ON”, mungkin anda memperoleh tampilan mode “ROMmon”. Mode tersebut digunakan untuk recovery dan diagnostik. Jika anda menjumpai “prompt” yang tidak semestinya, anda disarankan melakukan prosedur upgrade installation.

Pada ROMmon, cek dengan perintah “dir flash:” seperti dibawah ini:

rommon 1 >dir flash:
device does not contain a valid magic number
dir: cannot open device “flash:”
rommon 2 >

Pesan error ini muncul ketika Flash kosong atau filesystem rusak/corrupt. Anda dapat memasukkan IOS baru ke router pada mode ROMmon dengan perintah :

* xmodem— Jika komputer yang terhubung ke console mempunyai terminal emulator yang mempunyai kemampuan xmodem, seperti HyperTerminal.
* tftpdnld— Jika anda memiliki TFTP-server yang terhubung langsung ke port Ethernet 0.

Menggunakan perintah Xmodem

Xmodem dapat mentransfer data ke router melalui port console. Anda hanya bisa mendownload “files” ke router. Anda tidak bisa menggunakan xmodem untuk mengambil “files” dari router.

Sebagai contoh penggunaan xmodem untuk mendownload Cisco IOS software image ke dalam router Cisco 2620.

1. Jalankan program terminal emulator

Contoh ini menggunakan Windows HyperTerminal dengan konfigurasi 8-N-1 pada kecepatan/speed 9600 bps. Hubungkan serial port PC anda ke port console pada router. Ketika terhubung, anda akan mendapatkan tampilan prompt ROMmon (rommon 1>). Umumnya, jika IOS dan bootflash corrupt, tampilan akan masuk ke mode ROMmon. Jika IOS sebelumnya bermasalah dan tidak masuk ke ROMmon, anda dapat merubah configuration register untuk bisa masuk ke mode ROMmon, dari 0×2102 menjadi 0×0 (perintah show version), dengan cara sebagai berikut :

2620#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
2620(config)#con
2620(config)#conf
2620(config)#config−register 0×0
2620(config)#^Z
2620#
5d03h: %SYS−5−CONFIG_I: Configured from console by console
2620#
2620#reload

System configuration has been modified. Save? [yes/no]: n
Proceed with reload? [confirm]

5d03h: %SYS−5−RELOAD: Reload requested
System Bootstrap, Version 11.3(2)XA4, RELEASE SOFTWARE (fc1)
Copyright (c) 1999 by cisco Systems, Inc.
TAC:Home:SW:IOS:Specials for info
C2600 platform with 65536 Kbytes of main memory

rommon 1 >

2. Setelah masuk ROMmon, ubah “baud rate” console dari 9600 bps menjadi 115200 bps untuk mempercepat download. Gunakan perintah confreg dan ikuti petunjuk pada layar.

rommon 1 >confreg
Configuration Summary
enabled are:
break/abort has effect
console baud: 9600
boot: the ROM Monitor

do you wish to change the configuration? y/n [n]: y
enable “diagnostic mode”? y/n [n]:
enable “use net in IP bcast address”? y/n [n]:
enable “load rom after netboot fails”? y/n [n]:
enable “use all zero broadcast”? y/n [n]:
disable “break/abort has effect”? y/n [n]:
enable “ignore system config info”? y/n [n]:
change console baud rate? y/n [n]: y
enter rate: 0 = 9600, 1 = 4800, 2 = 1200, 3 = 2400
4 = 19200, 5 = 38400, 6 = 57600, 7 = 115200 [0]: 7
change the boot characteristics? y/n [n]:

Configuration Summary
enabled are:
break/abort has effect
console baud: 115200
boot: the ROM Monitor

do you wish to change the configuration? y/n [n]:
You must reset or power cycle for new config to take effect.

rommon 2 >

3. Masukkan perintah reset

rommon 2> reset

Ketika router boot up dan masuk ROMmon, HyperTerminal mulai menampilkan karakter aneh/huruf yg tidak dikenal. Anda harus tutup HyperTeminal dan buka kembali HyperTerminal dan ubah kecepatan data rate menjadi 115200 bps yang sesuai dengan kecepatan console pada langkah 2.

4. Sekarang anda siap untuk menjalankan perintah xmodem. Sebelum menjalankan perintah xmodem, pastikan bahwa anda mempunya IOS baru di PC anda.

rommon 2 > xmodem −c c2600−is−mz.122−10a.bin

Do not start the sending program yet…
File size Checksum File name
9939820 bytes (0×97ab6c) 0×4991 c2600−is−mz.122−7a.bin

Warning

Peringatan:
.
.

All existing data in bootflash will be lost!
Invoke this application only for disaster recovery. Do you wish to continue?
y/n [n]: y Ready to receive file c2600−is−mz.122−10a.bin …

5. Dari menu bar HyperTerminal, Pilih Transfer > Send File.. dan tentukan nama IOS/lokasi (dengan tombol “browse”) dan pilih “protocol xmodem” seperti pada langkah 3 dan 4 dan klik tombol Send untuk mulai mentransfer.

6. Saat transfer file sudah komplit, akan muncul pesan di router sebagai berikut :

Erasing flash at 0×60fc0000
program flash location 0×60990000

Download Complete!

Jangan lupa anda merubah kembali kecepatan console ke 9600 bps dan boot sequence ke default dengan cara men “set” configuration register ke 0×2102.

rommon 12 > confreg 0×2102
You must reset or power cycle for new config to take effect

rommon 2 >reset

System Bootstrap, Version 11.3(2)XA4, RELEASE SOFTWARE (fc1)
Copyright (c) 1999 by cisco Systems, Inc.
TAC:Home:SW:IOS:Specials for info
C2600 platform with 65536 Kbytes of main memory

program load complete, entry point: 0×80008000, size: 0×995ec8
Self decompressing the image : ################################
##################################################################
##################################################################
######################## [OK]

……………………….

Cisco Internetwork Operating System Software
IOS ™ C2600 Software (C2600−IS−M), Version 12.2(10a), RELEASE SOFTWARE (fc1)

Copyright (c) 1986−2002 by cisco Systems, Inc.
Compiled Tue 21−May−02 14:16 by pwade
Image text−base: 0×80008088, data−base: 0×810ABB08

cisco 2620 (MPC860) processor (revision 0×100) with 61440K/4096K bytes of memory.
Processor board ID JAB03110MUB (3691217154)
M860 processor: part number 0, mask 49
Bridging software.
X.25 software, Version 3.0.0.
1 FastEthernet/IEEE 802.3 interface(s)
2 Voice FXS interface(s)
32K bytes of non−volatile configuration memory.
16384K bytes of processor board System flash (Read/Write)

Press RETURN to get started!

…………………….

Menggunakan perintah tftpdnld

Catatan : Perintah tftpdnld hanya terdapat pada router Cisco seri 2600.

Pastikan anda sudah menghubungkan PC yang terinstall TFTP-Server (berisi file IOS) menggunakan kabel ethernet (RJ.45) ke port Ethernet 0 pada router Cisco.

Perintah tftpdnld pada router Cisco dapat digunakan untuk mendownload Cisco IOS software image dari “remote server” ke dalam memory flash dengan aplikasi TFTP-Server.

tftpdnld—Perintah untuk mulai meng-copy dari TFTP-server.

Berikut adalah variabel yang diperlukan:

* IP_ADDRESS—Alamat IP dari router yang anda gunakan (alamat IP ethernet 0).
* IP_SUBNET_MASK—Subnet mask untuk alamat IP router anda.
* DEFAULT_GATEWAY—Default gateway untuk router anda.
* TFTP_SERVER—Alamat IP dari TFTP-Server, tempat menyimpan IOS yang akan anda download ke router.
* TFTP_FILE—Nama file yang ingin anda download.

Variabel berikut adalah optional:

* TFTP_VERBOSE—Print setting. 0=quiet, 1=progress, 2=verbose. The default is 1.
* TFTP_RETRY_COUNT—Retry count for ARP and TFTP. The default is 7.
* TFTP_TIMEOUT—Overall timeout of the download operation in seconds. The default is 2400 seconds.
* TFTP_CHECKSUM—Performs a checksum test on the image. 0=no, 1=yes. The default is 1.

Syntax untuk mendefinisikan variable adalah sebagai berikut:
VARIABLE_NAME=value

Setelah konfigurasi selesai, anda harus mengulangi lagi perintah tftpdnld. Sebagai contoh:

rommon 1 > tftpdnld
rommon 2 > IP_ADDRESS=172.15.19.11
rommon 3 > IP_SUBNET_MASK=255.255.255.0
rommon 4 > DEFAULT_GATEWAY=172.15.19.1
rommon 5 > TFTP_SERVER=172.15.20.10
rommon 6 > TFTP_FILE=/tftpboot/c2600-i-mz
rommon 7 > TFTP_VERBOSE=1
rommon 8 > tftpdnld

IP_ADDRESS=172.15.19.11
IP_SUBNET_MASK=255.255.255.0
DEFAULT_GATEWAY=172.15.19.1
TFTP_SERVER=172.15.20.10
TFTP_FILE=/tftpboot/2600-i-mz
TFTP_VERBOSE=1

Invoke this command for disaster recovery only.
WARNING: all existing data in flash will be lost!
Do you wish to continue? y/n: [n]:

Enter y untuk memulai download Cisco IOS software image. Ketika proses sudah komplit/selesai, mode ROMmon akan tampil kembali di layar anda.

Langkah terakhir adalah melakukan “reset” agar Router segera membaca IOS yang baru didownload.

rommon 9 >reset


Lanjut membaca “Cara install IOS Cisco Router”  »»

Category:
��
00.49 | Posted in

Linus Torvalds dilahirkan di Helsinki, Finlandia, pada tanggal 28 Desember 1969. Dalam usianya yang ke 10, Linus mulai berkecimpung di dalam pemograman komputer, dengan menggunakan komputer milik kakeknya, Commodore VIC-20. Komputing pun menjadi hobinya. Pada tahun 1988 Linus diterima menjadi mahasiswa di University of Helsinki, Finlandia. Pada tahun 1990, Linus memulai kelas pemograman C pertamanya. Pada tahun 1991, Linus membeli PC pertamanya,dan dia tidak puas dengan sistem operasi pada komputernya. Saat itu, komputernya menggunakan MS-DOS (Disk Operation System, sistem operasi buatan Microsoft), tapi Linus lebih cenderung untuk menggunakan sistem operasi UNIX, seperti yang digunakan pada komputer milik unversitasnya. Akhirnya, dia memutuskan untuk menciptakan versi yang bisa digunakan unuk PC dari UNIX. Kerja keras selama berbulan-bulan menghasilkan cikal bakal dari sistem operasi yang dikenal sebagai Linux, yang kelak delapan tahun kemudian dikembangkan menjadi apa yang dikatakan oleh banyak pengamat sebagai ancaman bagi raksasa Microsoft yang sangat dikenal dengan sistem operasi Windowsnya.

Begitu Linus berhasil menciptakan versi kasar dari Linux, dia memposting pesan dalam internet untuk mengenalkan sistem barunya kepada pengguna PC yang lain. Linus membuat softwarenya dapat didownload secara percuma, dan, sebagaimana biasa dilakukan oleh sesama software developer pada saat itu, dia merilis source codenya, yang berarti bahwa semua orang yang memiliki pengetahuan tentang pemograman komputer dapat memodifikasi Linux untuk disesuaikan dengan tujuan mereka masing-masing. Linux segera memiliki banyak pendukung yang antusias, karena mereka dapat memiliki akses ke source codenya, dan dapat menolong Linus untuk memperbaiki dan menyempurnakan software tersebut.

Mengoperasikan Linux membutuhkan kecerdasan tehnik yang cukup, sebab mengoperasikannya tidak semudah menggunakan sistem operasi yang lebih populer, seperti Windows, Mac milik Apple Computer, atau OS/2 milik IBM. Namun, karena para volunteer developer memuji diri sendiri akan kualitas kerja kerasnya, Linux menjadi cukup dikenal dengan keungulan sebagai sistem yang efisien dan jarang sekali terjadi crash.

Linux mendapatkan kejayaannya pada akhir 1990-an ketika para kompetitor dari Microsoft mulai mengembangkan sistem operasi tersebut secara serius. Perusahan Netscape Communication, Corel, Oracle, Intel dan perusahaan-perusahaan lain mengumumkan bahwa mereka berencana untuk mensuport Linux sebagai alternatif yang tidak mahal dari Windows. Saat skenario ini mulai terbentuk, pengemar Linux dan media menggambarkan Linus sebagai David yang maju melawan Raksasa, Bill Gates, salah satu pendiri dan pimpinan Microsoft.

Linus mengatakan dia tidak iri dengan kesuksesan keuangan dari Bill Gates, atau Microsoft. Pada tahun 1999, diperkirakan tujuh juta komputer beroperasi dengan menggunakan Linux, masih bisa didapatkan secara percuma,dan banyak perusahaan software besar mengumumkan berencana akan mendukungnya. Dalam waktu yang sama, Linus mengambil posisi di Transmeta Corp., yang dimiliki oleh salah satu pendiri Paul Allen, bekerja dalam sebuah proyek yagn sangat rahasia, yang diasumsikan oleh banyak komunitas high-tech akan berkembang beberapa serangan di masa depan bagi kerajaan Microsoft.


Lanjut membaca “Penemu Linux”  »»

Category:
��
00.40 | Posted in

untuk memenuhi request dari pengunjung setia blog ini, berikut tutorial remote login di debian :

1. edit configurasinya di /etc/kde3/kdm/kdmrc dengan mengetik

#vim /etc/kde3/kdm/kdmrc (untuk pengguna kdm)
2. ubah option “Enable = true” pada section [Xdmcp]
3. untuk mengijinkan remote login dari host manapun, edit configurasi Xaccess dengan mengetik

#vim /etc/kde3/kdm/Xaccess
4. hapus karakter “#” pada option (any host can get a login window), sehinga akan tersisa karakter “*” pada baris tersebut.

sekarang debian anda sudah siap di remote…

caranya:

1. remote desktop dari windows
* mengunakan software xming, bisa didownload disini
* setelah di install, lalu jalankan xlaunch
* masukkan ip anda sebagai XDMCP server
2. remote desktop dari linux
* ketiku masuk welcome screen dari display manager, pilih setting, lalu pilih remote login, atau remoteXDMCP
* lalu masukkan ip anda sebagai XDMCP server



Lanjut membaca “Remote login debian (XDMCP)”  »»

Category:
��
04.53 | Posted in

GAMBAS (Gambas Almost Means BASic). Mungkin belum banyak dari kita yang pernah menggunakannya. Bagi yang sering berkutat dengan Visual Basic tentu tidak akan asing lagi dengan Gambas. Gambas adalah IDE (Integrated Development Environment) dengan basisnya menggunakan bahasa Basic yang jalan diatas platform linux. Tujuan para developer membuatnya adalah untuk menggantikan peran Ms Visual Basic, yang lebih dahulu merambah dunia, untuk platform linux. Perbedaannya? Tentu saja pembaca semua sudah tahu……..free & non-free.

Beberapa saat yang lalu saya coba menggunakan IDE tersebut, dan karena sudah terbiasa dengan VB, maka user interface gambas langsung familiar di mata saya, mirip dengan VB. Bahkan menurut saya, lebih enak dan mudah menggunakannya daripada VB ( saya baru mencicipinya lho, belum dimakan, hehe).

Ketika kita menyimpan suatu program yang dibuat menggunakan Gambas, akan terbuat tiga buah file dengan ekstensi .project; .class; dan .form . Dan jika di-compile akan menghasilkan file executable .gambas . Ini berbeda dengan VB yang tidak membuat file .class karena file tersebut sudah ter-include dalam file projectnya (.vbp).

Dalam hal databasing, Gambas mendukung bahasa-bahasa query yang tidak asing lagi : MySql, PostgreSQL dan Sqlite. Sehingga tidak perlu khawatir dalam merancang database.

Tentu saja tidak dalam semua hal Gambas dapat mengungguli VB. Dalam hal popularitas, Gambas masih jauh di bawah VB, itu karena kita tahu belum banyak orang yang menggunakan linux. Karena itu jugalah, belum banyak penerbit yang menerbitkan buku tutorial Gambas ( elektronik maupun cetak, saya lagi nyari soale). Padahal bisa jadi Gambas lebih powerfull daripada VB (saya belum tahu). Yang jelas, Gambas & VB bukanlah saudara kembar tapi Gambas adalah jelmaan VB di dalam platform linux.



Lanjut membaca “Apa itu Gambas ???”  »»

Category:
��
04.35 | Posted in

Corel draw adalah sebuah sof tware/ program yang digunakan untuk membuat /
mendesain sebuah gambar didalam computer. Gambar yang dibuat didalam program ini
dapat berupa gambar yang full color. Corel draw ser ing digunakan untuk mendesain
pembuatan panf let , st iker, kartu nama, gambar mesin/bangunan dan lain- lain. Gambar
yang dibuat didalam corel dapat di exst rac kedalam sebuah extensi gambar , sehingga
gambar yang telah jadi bisa dilihat langsung dan dapat diedit tanpa harus ada sof tware
corel draw. Extensi gambar yang sering digunakan adalah : * . jpg, * .bmp, * .gif dll.
MEMULAI PROGRAM
1. klik start  al l program
2. klik corel grapick suit 11  corel draw
MEMBUAT DOKUMEN BARU
1. klik menu f i le new
MENENTUKAN UKURAN KERTAS
1. klik menu layout page setup
2. pada bagian paper, pi l ih salah satu ukuran kertas yang di inginkan
3. atau dapat diisi secara manual pada bagian width dan height
4. klik OK
ALAT GAMBAR
Didalam corel semua alat gambar sudah disediakan didlam tool box, beberapa alat
beserta fungsi alat tersebut adalah
1. pick tool : untuk memi lih gambar
2. Shape : digunakan untuk merubah bentuk dan model gambar
3. Zoom : digunakan untuk memberbesar atau memperkecil
tampi lan layar
4. Freehand : digunakan untuk membuat gambar, atau bisa diart ikan
sebagai pensi l gambar
5. Rectangle : digunakan untuk membuat gambar segi empat /persegi
panjang
6. Ell ipse : digunakan untuk membuat gambar el l ip (bulat telur ) atau
lingkaran
7. Polygon : digunakan untuk membuat gambar segi banyak ( segi
lima, segi enam, bintang dll )
8. Basic shapes : digunakan untuk membuat beberapa gambar dasar
sepert i jajaran genjang, anak panah, segi t iga, tabung,
bintang dl l
9. Text : digunakan untuk memasukkan tul isan kedalam sebuah
gambar yang telah dibuat
2
MERUBAH EXTENSI GAMBAR

Agar gambar yang kita buat didalam corel dapat kita panggil di program lain ( spsert i
word, photoshop, exel dll ) maka perlu kita lakukan export dengan cara sebagai berikut
:
1. klik menu f i le
2. klik export
3. pada bagian save in, tentukan dimana gambar akan di letakkan
4. pada save as type, pi l ih JPG-JPEG bitmap ( memil ih extensi gambar * . jpg) atau
bisa yang lainnya sesuai kebutuhan
5. klik export
MERUBAH SATUAN UKURAN
Pada defaulnya corel menyediakan ukuran gambar yang kita buat dengan satuan inchi,
tapi kita bisa merubah satuan tersebut sesuai dengan kebutuhan kita
1. klik layoutpage setup
2. klik ruler
3. pada bagian hor isontal, pil ih salah satuan ukuran yang di inginkan dengan cara
mengkl ik tanda anakan panah kebawah
4. klik OKE
MANAMBAH HALAMAN
Pada corel dalam satu f ile yang anda buat dapat ber isi beberapa page/halaman, pada
bagian bawah lembar kerja anda akan tertul is page 1 ( pada kondisi awal ), kita bisa
menambah page tersebut dengan cara klik tanda + pada bagian sebelah ki ri tul isan
page
MENGKOPI GAMBAR
1. klik gambar yang akan dikopi
2. klik edi tcopy
3. klik edi tpaste
MERUBAH UKURAN GAMBAR
1. klik gambar
2. kemudian muncul delapan t it ik hitam segi empat keci l
3. tarik salah satu t it ik tersebut


Lanjut membaca “BELAJAR COREL DRAW 11”  »»

Category:
��
21.08 | Posted in ,

Internet Group Management Protocol (IGMP) adalah protokol komunikasi yang digunakan untuk mengelola keanggotaan Internet Protocol multicast grup. IGMP digunakan oleh IP host dan sekitar multicast router untuk membentuk keanggotaan grup multicast.

Ini merupakan bagian dari alamat IP multicast spesifikasi, operasi di atas lapisan jaringan, walaupun tidak benar-benar bertindak sebagai transportasi protokol [1]. Hal ini sejalan dengan ICMP untuk unicast sambungan. IGMP dapat digunakan untuk online streaming video dan game, dan memungkinkan lebih efisien penggunaan sumber daya saat ini mendukung jenis aplikasi. IGMP tidak mengijinkan beberapa serangan [2] [3] [4] [5], dan Firewall umumnya memungkinkan pengguna untuk menonaktifkannya jika tidak diperlukan.

Arsitektur

Sebuah jaringan yang dirancang untuk memberikan layanan multicast (seperti video) menggunakan IGMP ini mungkin menggunakan dasar arsitektur:



IGMP digunakan baik oleh klien komputer dan berbatasan jaringan saklar untuk menghubungkan klien ke router multicast lokal. Protokol Independen multicast (PIM) ini kemudian digunakan antara lokal dan remote router multicast, multicast langsung untuk lalu lintas dari video ke server banyak multicast klien.



Lanjut membaca “Internet Group Management Protocol (IGMP)”  »»

Category: ,
��
21.06 | Posted in ,

Pemeliharaan Operasi Protocol (MOP) adalah utilitas yang digunakan untuk layanan seperti meng-upload dan men-download perangkat lunak sistem, jauh pengujian dan diagnosa masalah. Ini adalah protokol milik Digital Equipment Corporation. MOP frame dapat salah satu dari perintah berikut:
[memori memuat data] Berisi memori memuat data.
[kartu mem beban permintaan] Permintaan benteng beban segmen memori.
[kartu mem beban w / addr] Memori beban dengan alamat transfer.
[par beban w / addr] Parameter beban transfer dengan alamat.
[dump layanan ulang] Minta bantuan dengan dump penggemarnya.
[kartu mem dump permintaan] Permintaan untuk memori dump segmen berikutnya.
[memori dump data] Berisi memori dump data.

[dump selesai] Ucapan Terima Kasih dari dump selesai.
[sukarela membantu] Tawaran dump / beban / loop bantuan.
[permintaan program] Permintaan untuk sistem atau program loader.
[halaman boot permintaan] Permintaan untuk boot program.
[reqst jauh ID] Permintaan untuk konsol jauh identifikasi.
[jauh sistem ID] Remote konsol identifikasi informasi.
[counter permintaan] Permintaan untuk komunikasi informasi counter.
[counter balasan] Komunikasi counter informasi.
[cadangan konsol] Remote konsol di negara reserved.
[rilis konsol] Release dari konsol jauh dari negara reserved.
[halaman konsol jajak pendapat] Poll jauh dari konsol untuk status.
[halaman konsol rply] Respon untuk konsol jauh jajak pendapat.
[loopback permintaan] Permintaan untuk loopback diapit data.
[loopback balasan] Respon untuk loopback dengan permintaan data.


Lanjut membaca “Pemeliharaan Operasi Protocol (MOP)”  »»

Category: ,
��
21.05 | Posted in ,

Dalam jaringan komputer, Address Resolution Protocol (ARP) adalah metode untuk menemukan host alamat hardware saat hanya dengan Jaringan Layer alamat dikenal. ARP didefinisikan dalam RFC 826. [1] Ini adalah saat ini Standar Internet (STD 37).

ARP bukan hanya IP atau Ethernet-hanya protokol; dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai lapisan protokol jaringan-alamat ke alamat perangkat keras, walaupun, karena prevalensi lebih dari IPv4 dan Ethernet, ARP adalah terutama digunakan untuk menerjemahkan alamat IP Ethernet ke alamat MAC. Hal ini juga digunakan untuk lebih IP LAN teknologi, seperti Token Ring, FDDI, atau IEEE 802,11, dan untuk IP lebih dari ATM.

Untuk IPv6 ARP's fungsionalitas disediakan oleh tetangga Discovery Protocol (NDP).

operasi Cakupan

ARP adalah Link Layer dan protokol seperti itu hanya beroperasi pada segmen jaringan area lokal atau titik-titik ke-link yang terhubung ke host.



Lanjut membaca “Address Resolution Protocol (ARP)”  »»

Category: ,
��
21.03 | Posted in ,

Dalam komputasi, Bootstrap Protocol, atau bootp, adalah UDP protokol jaringan yang digunakan oleh sebuah jaringan klien untuk mendapatkan alamat IP-nya secara otomatis. Hal ini dilakukan selama bootstrap proses ketika komputer dimulai up. Bootp server yang menetapkan alamat IP untuk setiap klien dari kumpulan alamat. Bootp protokol yang pada awalnya ditetapkan dalam RFC 951.

Bootp memungkinkan 'diskless workstation' komputer untuk mendapatkan alamat IP sebelum memuat advanced sistem operasi. Historis, sudah digunakan untuk mirip Unix diskless workstation (yang juga diperoleh lokasi mereka imej boot menggunakan protokol ini) dan juga oleh perusahaan untuk bangun pra-konfigurasi klien (misalnya Windows) instalasi ke PC yang baru dibeli.

Awalnya memerlukan penggunaan boot floppy disk untuk menetapkan awal koneksi jaringan, protokol menjadi tertanam di BIOS dari beberapa kartu jaringan sendiri (seperti 3c905c) dan juga di banyak modern motherboard sehingga langsung boot jaringan.

Baru saja, yang dengan bunga di diskless stand-alone PC media pusat telah menunjukkan minat baru ini metode boot sebuah sistem operasi Windows. [1]

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang lebih canggih berdasarkan bootp, namun jauh lebih kompleks untuk melaksanakan. Kebanyakan DHCP server bootp juga menawarkan dukungan.


Lanjut membaca “Bootstrap Protokol”  »»

Category: ,
��
21.01 | Posted in ,

Alamat Reverse Resolusi Protocol (RARP) adalah Link lapisan jaringan protokol yang digunakan oleh host untuk komputer yang mendapatkan alamat IPv4 yang diberikan hanya dengan alamat link-lapisan (seperti Ethernet alamat). RARP dijelaskan dalam IETF publikasi RFC 903. Ia telah lapuk yang diberikan oleh Protokol Bootstrap dan modern Dynamic Host Configuration Protocol, yang baik dukungan yang lebih besar daripada fitur menetapkan RARP.

RARP memerlukan satu atau lebih server host untuk menjaga database pemetaan dari alamat Layer Link ke alamat protokol. Alamat MAC yang diperlukan untuk dapat dikonfigurasi secara individual pada server oleh seorang administrator. RARP adalah terbatas, sehubungan protokol untuk konfigurasi yang lebih baru, untuk melayani alamat IP saja.

Reverse ARP berbeda dari Invers Alamat Resolution Protocol (InARP), yang dirancang untuk mencari alamat IP lain yang terkait dengan stasiun alamat MAC. InARP adalah melengkapi dari Protokol Resolusi Alamat digunakan untuk lookup sebaliknya. RARP hanya digunakan untuk lookup dari host sendiri alamat IP


Lanjut membaca “Alamat Reverse Resolusi Protocol (RARP)”  »»

Category: ,
��
23.47 | Posted in ,

Setelah sukses dengan processor dual-core-nya yang bertajuk Intel Core Duo, Intel kembali menghadirkan processor generasi selanjutnya, yaitu Intel Core 2 Duo dan Intel Core 2 Extreme.

Luar biasa memang terobosan yang dibuat oleh Intel. Setelah tak lama sebelumnya meluncurkan processor dual-core-nya, hanya dalam hitungan bulan Intel kembali meluncurkan processor terbaru dengan sebutan Intel Core 2.

Core 2 sendiri adalah generasi ke-8 dari jajaran processor dari Intel yang sudah memakai microprocessor dengan arsitektur x86. Arsitektur tersebut oleh Intel dinamakan dengan Intel Core Microarchitecture, di mana arsitektur tersebut menggantikan arsitektur lama dari Intel yang disebut dengan NetBurst sejak tahun 2000 yang lalu. Penggunaan Core 2 ini juga menandai era processor Intel yang baru, di mana brand Intel Pentium yang sudah digunakan sejak tahun 1993 diganti menjadi Intel Core.

Pada desain kali ini Core 2 sangat berbeda dengan NetBurst. Pada NetBurst yang diaplikasikan dalam Pentium 4 dan Pentium D, Intel lebih mengedepankan clock speed yang sangat tinggi. Sedangkan pada arsitektur Core 2 yang baru tersebut, Intel lebih menekankan peningkatan dari fitur-fitur dari CPU tersebut, seperti cache size dan jumlah dari core yang ada dalam processor Core 2. Pihak Intel mengklaim, konsumsi daya dari arsitektur yang baru tersebut hanya memerlukan sangat sedikit daya jika dibandingkan dengan jajaran processor Pentium sebelumnya.

Processor Intel Core 2 mempunyai fitur antara lain EM64T, Virtualization Technology, Execute Disable Bit, dan SSE4. Sedangkan, teknologi terbaru yang diusung adalah LaGrande Technology, Enhanced SpeedStep Technology, dan Intel Active Management Technology (iAMT2).

Core Processor Intel Core 2

Saat kali pertama diluncurkan pada Juli 2006 yang lalu, ada beberapa jenis core processor yang sekaligus dilemparkan ke pasaran oleh pihak Intel. Seperti kebiasaan dari Intel, pembedaan dari beberapa processor didasarkan pada pemberian codenamed pada tiap core processor tersebut.

Berikut adalah beberapa codenamed dari core processor yang terdapat pada produk processor Intel Core 2, tentunya codenamed tersebut mempunyai perbedaan antara satu dengan yang lainnya.

CONROE
Core processor dari Intel Core 2 Duo yang pertama diberi kode nama Conroe. Processor ini dibangun dengan menggunakan teknologi 65 nm dan ditujukan untuk penggunaan desktop menggantikan jajaran Pentium 4 dan Pentium D. Bahkan pihak Intel mengklaim bahwa Conroe mempunyai performa 40% lebih baik dibandingkan dengan Pentium D yang tentunya sudah menggunakan dual core juga. Core 2 Duo hanya membutuhkan daya yang lebih kecil 40% dibandingkan dengan Pentium D untuk menghasilkan performa yang sudah disebutkan di atas.

Processor yang sudah menggunakan core Conroe diberi label dengan “E6×00”. Beberapa jenis Conroe yang sudah beredar di pasaran adalah tipe E6300 dengan clock speed sebesar1.86 GHz, tipe E6400 dengan clock speed sebesar 2.13 GHz, tipe E6600 dengan clock speed sebesar 2.4 GHz, dan tipe E6700 dengan clock speed sebesar 2.67 GHz. Untuk processor dengan tipe E6300 dan E6400 mempunyai Shared L2 Cache sebesar 2 MB, sedangkan tipe yang lainnya mempunyai L2 cache sebesar 4 MB. Jajaran dari processor ini memiliki FSB (Front Side BUS) sebesar 1066 MT/s (Megatransfer) dan daya yang dibutuhkan hanya sebesar 65 Watt TDP (Thermal Design Power).

Berdasarkan pengetesan yang ada dalam beberapa situs yang kami temukan, sampai dengan tulisan ini diturunkan processor dari keluarga Core 2 tersebut mampu menandingi musuh besarnya, yaitu AMD. Dan pada saat di-overclocking sampai sebesar 4 GHz sekalipun, processor dengan tipe E6600 dan E6700 masih mampu berkerja secara stabil walaupun multipliers yang dimiliki sangat terbatas. Hasil tersebut mematahkan anggapan dari komunitas overclocker yang menganggap bahwa processor buatan Intel tidak untuk di-overclocking. Faktanya dari beberapa processor yang dites oleh beberapa situs tersebut, Intel Core 2 Duo malah mampu mengungguli AMD yang sudah sekian lama menjadi “raja” dari jajaran processor yang digunakan untuk desktop terutama fitur 3D Now!-nya.

CONROE XE

Core processor berikutnya adalah Conroe XE yang saat ini banyak menjadi bahan perbincangan. Conroe XE sendiri adalah core processor dari Intel Core 2 Extreme yang diluncurkan bersamaan dengan Intel Core 2 Duo pada 27 Juli 2006. Conroe XE mempunyai tenaga lebih dibandingkan dengan Conroe. Tipe pertama dan satusatunya yang dikeluarkan oleh Intel untuk jajaran processor Core 2 Extreme adalah X6800 dan sudah beredar di pasaran saat ini meskipun jumlahnya sangat terbatas.

Processor Intel Core 2 yang sudah memakai Intel Core 2 Extreme dengan core Conroe XE ini akan menggantikan posisi dari Processor Pentium 4 EE (Extreme Edition) dan Dual Core Extreme Edition. Core 2 Extreme mempunyai clock speed sebesar 2.93 GHz dan FSB sebesar 1066 MT/s. Keluarga dari Conroe XE memerlukan TDP hanya sebesar 75 sampai 80 Watt. Dalam keadaan full load temperature processor dari X6800 yang dihasilkan tidak akan melebihi 450C. Lain lagi jika fungsi SpeedStep-nya berada dalam keadaan aktif. Jika aktif, maka temperatur processor saat keadaan idle yang dihasilkan oleh X6800 hanya berkisar sekitar 250C. Cukup mengesankan, mengingat pada generasi sebelumnya processor Intel Pentium 4 Extreme Edition menghasilkan panas yang bisa dikatakan sangat tinggi.

Hampir sama seperti Core 2 Duo, Core 2 Extreme memiliki shared L2 cache sebesar 4 MB hanya saja perbedaan yang paling terlihat dari kedua Conroe tersebut adalah kecepatan dari masing-masing clock speednya saja. Sebenarnya untuk sebuah processor sekelas “Extreme Edition”, perbedaan seharusnya bisa lebih banyak lagi, bukan hanya didasarkan pada besar kecilnya clock speed-nya saja. Selain perbedaan clock speed tersebut, Core 2 Extreme mempunyai fitur untuk merubah multipliers sampai 11x (step) untuk mendapatkan hasil overclocking yang maksimal. Fitur-fitur unik lain yang disertakan juga pada Core 2 Extreme Edition kali ini adalah FSB yang lebih besar, L2 cache lebih besar, dan adanya L3 cache.

Intel Core 2 Extreme Edition dengan tipe X6800 mempunyai kinerja 36% lebih tinggi dibandingkan dengan AMD Athlon 64 FX-62. Core 2 Extreme Edition X6800 mampu dioverclock sampai 3.4 GHz hanya dengan menggunakan sebuah heatsink standar saja, kemampuan yang cukup luar biasa kami rasa karena dengan begitu Anda tidak membutuhkan dana tambahan untuk sebuah heatsink.

ALLENDALE
Core processor ini dipakai oleh processor Core 2 Duo dengan core Conroe yang hanya memiliki 2 MB L2 Cache. Beberapa Core 2 Duo yang memakai Allendale sebagai core processornya adalah E6300 dengan clock speed sebesar 1.86 GHz dan E6400 dengan clock speed 2.13 GHz, keduanya memiliki FSB sebesar 1066 MT/s.

MEROM
Merom adalah core processor Intel Core 2 versi mobile pertama yang diluncurkan secara bersamaan dengan Conroe, Conroe XE, dan Allendale. Pada dasarnya, Merom mempunyai spesifikasi dan fitur yang sama dengan Conroe namun Merom mempunyai kelebihan, yaitu ia hanya membutuhkan daya yang sedikit. Pihak Intel sendiri mengklaim bahwa Merom mampu mendongkrak kinerja dari notebook sebesar 20%, namun dengan menggunakan resource daya yang sama dengan processor core duo yang memakai core processor Yonah. Selain itu, Merom adalah processor mobile Intel pertama yang telah mengintegrasikan teknologi EM64T 64-bit di dalamnya. Merom sendiri mempunyai FSB sebesar 667 MT/s sama persis dengan jajaran processor sebelumnya yaitu Intel Core Duo.

Processor Core 2 yang menggunakan core processor Merom diberi label dengan “T5×00” dan “T7×00”. Keduanya mempunyai besar shared L2 cache yang berbeda. Pada T5×00 L2 cache yang diusung adalah sebesar 2 MB, sedangkan pada T7×00 L2 cache-nya adalah sebesar 4 MB.

Beberapa jenis dari Merom adalah T5500 dengan clock speed sebesar 1.66 GHz, T5600 dengan clock speed sebesar 1.83 GHz, T7200 dengan closk speed sebesar 2.00 GHz, T7400 dengan clock speed sebesar 2.16 GHz, dan T7600 dengan clock speed sebesar 2.33 GHz.

Sesuai dengan jenisnya, processor ini didesain oleh intel untuk diaplikasikan ke dalam notebook, karena kelebihannya yang hanya membutuhkan sedikit resource daya dari sebuah baterai notebook untuk bisa bekerja secara maksimal. Sehingga dengan begitu, tidak saja baterai notebook Anda yang akan tahan lebih lama, namun tentu kinerja yang akan Anda dapatkan akan lebih maksimal dibandingkan dengan processor core duo dengan core processor Yonah.

Jajaran Processor Intel Mendatang

Menurut berita dari Intel, beberapa tipe processor saat ini sedang dalam tahap pengembangan. Dan tidak menutup kemungkinan dalam waktu dekat ini akan diluncurkan lagi beberapa processor baru, namun tentunya masih menggunakan core processor yang sama. Contohnya seperti Core 2 Extreme X6900 yang mempunyai clock speed 3.2 GHz, namun dengan FSB, shared L2 cache, socket, dan TDP yang sama dengan X6800 kemungkinan akan diperkenalkan pada akhir tahun 2006. Sedangkan dalam kuartal keempat tahun ini, kabarnya pihak Intel juga akan meluncurkan Core 2 Extreme X8000 dengan clock speed 3.33 GHz dan FSB sebesar 1333 MHz QDR.

Core processor lain, seperti Allendale dan Merom juga mempunyai tipe-tipe baru yang akan dikeluarkan tidak lama lagi. Allendale dengan E4300 yang mempunyai clock speed 1.8 GHz dan FSB sebesar 800 MT/s akan diluncurkan pada kuartal pertama tahun depan. Sedangkan, Merom yang sedianya akan diluncurkan pada April tahun depan akan mempunyai Front Side Bus (FSB) sebesar 800 MT/s lebih besar dari tipe sebelumnya dengan tambahan socket baru yang dinamakan socket P.

Selain itu, core Kentsfield yang dalam beberapa bulan lalu sempat menjadi bahan pembicaraan karena Kentsfi eld mempunyai dua buah dual core processor dalam satu processor, sehingga bisa dikatakan Kentsfield memiliki empat buah core processor dengan jenis Conroe (Quad-Core Conroe). Kentsfield itu sendiri oleh pihak Intel akan diluncurkan pada kuartal keempat tahun ini.

Intel Mengungguli AMD?

Berdasarkan fakta pengujian yang kami dapatkan dari beberapa situs hardware, mereka menyimpulkan beberapa hal yang sama, antara lain:
- Core 2 adalah processor x86 yang tercepat saat ini, baik untuk model single-core maupun dual-core.

- Core 2 akan membuat Pentium D menjadi sebuah barang antik.

- Core 2 mempunyai performa yang luar biasa, namun Anda harus siap menebusnya dengan harga tinggi.

- Core 2 mengungguli keluarga Athlon 64 baik X2 ataupun FX dalam segala hal, termasuk untuk game yang biasanya AMD selalu unggul di sana.

- Core 2 hanya membutuhkan sedikit konsumsi daya jika dibandingkan dengan processor desktop yang lain.

Apakah berarti nasib processor AMD sudah berakhir? Untuk saat ini memang harus diakui, processor AMD kalah dari processor Intel dan harus rela menyerahkan singgasananya tersebut. Namun untuk kalangan overlocker dan enthusiast, nama AMD masih menjadi acuan bagi mereka. Untuk menghadapi rivalnya tersebut, dari pihak AMD sendiri akan memangkas harga processor AMD di pasaran, sehingga para user bisa mendapatkan sebuah processor dengan harga yang terjangkau namun dengan performa tinggi.

Tidak lama lagi Intel akan meluncurkan processor dengan quad core yang pertama dengan kode Kentsfi eld, namun AMD rupanya tidak tinggal diam karena pada waktu yang bersamaan AMD akan meluncurkan processor dengan teknologi 65 nm yang pertama. Bisa terlihat bahwa pertarungan antara Intel dan AMD belum berakhir, bahkan semakin panas. Harus diakui untuk saat ini Intel adalah “New King On The Block”, namun tentu saja AMD akan mengatakan “The Battle Is Not Over Yet!”.

Jawaban Terbaik - Dipilih oleh Suara Terbanyak
Kode 'Centrino' sebenarnya adalah kode yang menyatakan kumpulan / set dari CPU plus Mainboard Chipset plus Wireless Network Interface, yang dibuat untuk memudahkan desain notebook/laptop.
http://en.wikipedia.org/wiki/Centrino_Du...

Centrino Duo bisa merupakan paket yang terdiri dari:
(paket 2006)
- Socket M
- Intel Core Duo atau Core 2 Duo
- Intel Mobile 945 Express chipset
- Intel Pro/Wireless 3945ABG WiFi Adapter
atau (paket 2007)
- Socket P
- Core 2 Duo
- Intel Mobile 965 Express chipset
- Intel Wireless WiFi Link 4965AGN WiFi Adapter

Jadi, untuk 'label' Centrino Duo, kita tetap harus melihat isi dari paketnya.

Secara mudah, antara Core Duo dan Core 2 Duo perbedaannya pada microarchitecture didalamnya. Core Duo intinya terdiri dari arsitektur 32bit, sementara Core 2 Duo isinya 64bit. Secara teknis Core 2 Duo jelas lebih baik dari Core Duo, terutama karena generasi Core 2 memang dibuat untuk menggantikan generasi Core.


Lanjut membaca “Apa Intel Core 2 Duo dan Intel Core 2 Extreme ?”  »»

Category: ,
��
00.37 | Posted in ,

Sebuah interior gateway protokol (IGP) adalah routing protokol yang digunakan dalam suatu sistem otonom (AS).

Sebaliknya sebuah Exterior Gateway Protocol (EGP) adalah untuk menentukan jaringan reachability antara sistem otonom dan menggunakan IGPs untuk menyelesaikan rute dalam sebuah AS.

Interior gateway protokol dapat dibagi menjadi dua kategori: 1) Jarak-vector routing protokol dan 2) Link-negara routing protokol.

Jenis Interior gateway protokol

Jarak-vector routing protokol

Mereka menggunakan raja-Ford algoritma untuk menghitung path. Jarak di-vector routing protokol setiap router tidak memiliki informasi lengkap tentang topologi jaringan. Ini iklan yang jauh dari orang lain dan menerima iklan yang sama dari orang lain. Menggunakan routing iklan ini setiap router populates dengan tabel routing. Pada siklus berikutnya iklan, sebuah router iklan informasi dari tabel routing. Proses ini terus berlanjut sampai tabel routing setiap router memusatkan untuk nilai stabil.

Beberapa protokol ini memiliki kelemahan lambat konvergensi, namun biasanya sederhana untuk menangani dan benar-benar cocok untuk digunakan kecil dengan jaringan. Beberapa contoh dari jarak-vector routing protokol adalah:
Informasi routing Protocol (RIP)
Interior gateway routing protokol (IGRP)
Peningkatan interior gateway routing protokol (EIGRP - Cisco milik)


Link-negara routing protokol

Dalam kasus negara-Link routing protokol, masing-masing node mempunyai informasi lengkap tentang topologi jaringan. Setiap node kemudian secara mandiri menghitung terbaik dari hop berikutnya untuk setiap kemungkinan tujuan di jaringan lokal menggunakan informasi dari topologi. Kumpulan terbaik berikutnya hops bentuk tabel routing untuk node.

Ini berbeda dengan jarak-vector routing protokol, yang bekerja dengan masing-masing node berbagi dengan tabel routing dengan tetangga. Di negara-link protokol, yang lulus hanya informasi antara node adalah informasi yang digunakan untuk membangun konektivitas peta.

Contoh Link-negara routing protokol adalah:
Buka singkat path pertama (OSPF)
Intermediate sistem untuk intermediate sistem (IS-IS)



Lanjut membaca “Interior gateway protokol (IGP)”  »»

Category: ,
��
00.29 | Posted in ,

Exterior Gateway Protocol (EGP) adalah sekarang lapuk routing protokol untuk Internet awalnya ditentukan pada tahun 1982 oleh Eric C. Rosen dari baut, dan Beranek Newman, dan David L. Mills. Ini pertama kali dijelaskan di RFC 827 dan resmi ditetapkan dalam RFC 904 (1984). EGP adalah reachability protokol sederhana, dan, tidak seperti jarak modern dan jalan-vector-vector protokol, sangat terbatas pada pohon-seperti topologies.

Pada awal hari dari Internet, sebuah gerbang luar protokol, EGP versi 3, digunakan untuk interkoneksi sistem otonom. EGP3 jangan sampai tertukar dengan EGPs pada umumnya. Saat ini, Batas Gateway Protocol (BGP) adalah standar untuk diterima Internet routing dan telah menggantikan dasarnya lebih terbatas EGP3.



Lanjut membaca “Exterior Gateway Protocol (EGP)”  »»

Category: ,
��
00.27 | Posted in ,

Border Gateway Protocol disingkat BGP adalah inti dari protokol routing internet. Protocol ini yang menjadi backbone dari jaringan internet dunia. BGP adalah protokol routing inti dari internet yg digunakan untuk melakukan pertukaran informasi routing antar jaringan. BGP dijelaskan dalam RFC 4271. RFC 4276 menjelaskan implementasi report pada BGP-4, RFC 4277 menjelaskan hasil ujicoba penggunaan BGP-4. Ia bekerja dengan cara memetakan sebuah tabel IP network yang menunjuk ke jaringan yg dapat dicapai antar Autonomous System (AS). Hal ini digambarkan sebagai sebuah protokol path vector. BGP tidak menggunakan metrik IGP (Interior Gateway Protocol) tradisional, tapi membuat routing decision berdasarkan path, network policies, dan atau ruleset. BGP versi 4 masih digunakan hingga saat ini . BGP mendukung Class Inter-Domain Routing dan menggunakan route aggregation untuk mengurangi ukuran tabel routing. sejak tahun 1994, BGP-4 telah digunakan di internet. semua versi dibawahnya sudah tidak digunakan. BGP diciptakan untuk menggantikan protokol routing EGP yang mengijinkan routing secara tersebar sehingga tidak harus mengacu pada satu jaringan backbone saja


Lanjut membaca “Border Gateway Protocol (BGP)”  »»

Category: ,
��
00.03 | Posted in ,

Adalah routing protocol yang dibuat CISCO (CISCO proprietary) yang menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL), dengan bertukar informasi "Hello packet" untuk memastikan keberadaan router yang ada di sekitarnya. Pada bandwidth yang besar (lebih dari 1.544 Mbps) router saling bertukar informasi setiap 5 detik, dan 60 detik pada bandwidth yang lebih rendah. Default Hold Time-nya adalah tiga kali nilai Hello Packet



Lanjut membaca “EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)”  »»

Category: ,
��
23.46 | Posted in ,

Bila mendengar kata router, bisa dipastikan insan teknologi informasi pasti mengingat sebuah merk terkenal dalam dunia jaringan. Anda tahu itu apa! Bagaimana dengan sistem operasi GNU/Linux yang sangat kita sukai? Apakah ada software yang digunakan untuk melakukan proses routing dengan standar protokol routing yang ada? Ya! Tentu saja ada!

Adalah software yang bernama Quagga. Software ini adalah proyek sempalan dari proyek pendahulunya yaitu zebra. Proyek ini dimulai oleh Kunihiro Ishiguro dan Yoshinari Yoshikawa. Berbeda dengan pengembangan zebra sangat tersentral pada para developernya, quagga ingin melibatkan lebih jauh para penggunanya. Selain itu tampaknya proyek zebra kurang begitu aktif.

Quagga mendukung protokol routing OSPFv2, OSPFv3, RIP v1 and v2, RIPng and BGP-4. Masing-masing protokol dilayani oleh sebuah modul yang sesuai dengan nama protokolnya masing-masing, yaitu:

* zebra, adalah layanan yang menjembatani komponen yang menjalankan protokol routing (disebut dengan Zserv client) dan table routing kernel.
* ospfd, adalah layanan yang menjalankan protokol routing OSPFv2.
* ripd, adalah daemon yang menjalankan protokol routing RIP versi 1 dan versi 2.
* ospf6d, melayani protokol routing OSPF yang sudah mendukung IPv6, atau sering disebut dengan standar OSPFv3.
* ripng, adalah program yang manjalankan protokol routing RIPng.
* bgpd, untuk melayani protokol BGPv4+.

Selain di sistem operasi GNU/Linux, quagga juga bisa berjalan di FreeBSD, NetBSD, dan Sun Solaris.

Kita bisa mendapatkan quagga dalam bentuk kode sumber dan binary untuk masing-masing platform yang telah disebutkan di atas. Dapatkan software tersebut dari http://quagga.net/download/.


Contoh :

!
! Zebra configuration saved from vty
! 2007/06/26 09:25:26
!
hostname router-a
password zebra
log file /var/log/quagga/ripd.log
!
debug rip events
debug rip packet
debug rip zebra
!
interface eth0
no ip rip authentication mode
!
interface eth1
no ip rip authentication mode
!
interface eth2
no ip rip authentication mode
!
interface ip
no ip rip authentication mode
!
interface lo
ip rip authentication mode text
!
interface sit0
ip rip authentication mode text
!
router rip
network 192.168.10.0/24
network 192.168.40.0/24
network 192.168.50.0/24
!
line vty
!


Lanjut membaca “Apa itu Quagga??”  »»

Category: ,
��
20.28 | Posted in ,

IPTables tu memiliki tiga macam daftar aturan bawaan dalam tabel penyaringan, daftar tersebut dinamakan rantai firewall (firewall chain) atau sering disebut chain saja. Ketiga chain tersebut adalah INPUT, OUTPUT dan FORWARD.

Pada diagram tersebut, lingkaran menggambarkan ketiga rantai atau chain. Pada saat sebuah paket sampai pada sebuah lingkaran, maka disitulah terjadi proses penyaringan. Rantai akan memutuskan nasib paket tersebut. Apabila keputusannnya adalah DROP, maka paket tersebut akan di-drop. Tetapi jika rantai memutuskan untuk ACCEPT, maka paket akan dilewatkan melalui diagram tersebut.

Sebuah rantai adalah aturan-aturan yang telah ditentukan. Setiap aturan menyatakan “jika paket memiliki informasi awal (header) seperti ini, maka inilah yang harus dilakukan terhadap paket”. Jika aturan tersebut tidak sesuai dengan paket, maka aturan berikutnya akan memproses paket tersebut. Apabila sampai aturan terakhir yang ada, paket tersebut belum memenuhi salah satu aturan, maka kernel akan melihat kebijakan bawaan (default) untuk memutuskan apa yang harus dilakukan kepada paket tersebut. Ada dua kebijakan bawaan yaitu default DROP dan default ACCEPT.

Jalannya sebuah paket melalui diagram tersebut bisa dicontohkan sebagai berikut:

Perjalanan paket yang diforward ke host yang lain

1. Paket berada pada jaringan fisik, contoh internet.
2. Paket masuk ke interface jaringan, contoh eth0.
3. Paket masuk ke chain PREROUTING pada table Mangle. Chain ini berfungsi untuk me-mangle (menghaluskan) paket, seperti merubah TOS, TTL dan lain-lain.
4. Paket masuk ke chain PREROUTING pada tabel nat. Chain ini berfungsi utamanya untuk melakukan DNAT (Destination Network Address Translation).
5. Paket mengalami keputusan routing, apakah akan diproses oleh host lokal atau diteruskan ke host lain.
6. Paket masuk ke chain FORWARD pada tabel filter. Disinlah proses pemfilteran yang utama terjadi.
7. Paket masuk ke chain POSTROUTING pada tabel nat. Chain ini berfungsi utamanya untuk melakukan SNAT (Source Network Address Translation).
8. Paket keluar menuju interface jaringan, contoh eth1.
9. Paket kembali berada pada jaringan fisik, contoh LAN.

Perjalanan paket yang ditujukan bagi host lokal

1. Paket berada dalam jaringan fisik, contoh internet.
2. Paket masuk ke interface jaringan, contoh eth0.
3. Paket masuk ke chain PREROUTING pada tabel mangle.
4. Paket masuk ke chain PREROUTING pada tabel nat.
5. Paket mengalami keputusan routing.
6. Paket masuk ke chain INPUT pada tabel filter untuk mengalami proses penyaringan.
7. Paket akan diterima oleh aplikasi lokal.

Perjalanan paket yang berasal dari host lokal

1. Aplikasi lokal menghasilkan paket data yang akan dikirimkan melalui jaringan.
2. Paket memasuki chain OUTPUT pada tabel mangle.
3. Paket memasuki chain OUTPUT pada tabel nat.
4. Paket memasuki chain OUTPUT pada tabel filter.
5. Paket mengalami keputusan routing, seperti ke mana paket harus pergi dan melalui interface mana.
6. Paket masuk ke chain POSTROUTING pada tabel NAT.
7. Paket masuk ke interface jaringan, contoh eth0.
8. Paket berada pada jaringan fisik, contoh internet.

3. Sintaks IPTables
iptables [-t table] command [match] [target/jump]

dan terakhir informasi bt u

IPTables juga memiliki 3 buah tabel, yaitu NAT, MANGLE dan FILTER. Penggunannya disesuaikan dengan sifat dan karakteristik masing-masing. Fungsi dari masing-masing tabel adalah :

NAT : Secara umum digunakan untuk melakukan Network Address Translation. NAT adalah penggantian field alamat asal atau alamat tujuan dari sebuah paket.
MANGLE : Digunakan untuk melakukan penghalusan (mangle) paket, seperti TTL, TOS dan MARK.
FILTER : Secara umum, inilah pemfilteran paket yang sesungguhnya.. Di sini bisa dintukan apakah paket akan di-DROP, LOG, ACCEPT atau REJECT

Command pada baris perintah IPTables akan memberitahu apa yang harus dilakukan terhadap lanjutan sintaks perintah. Umumnya dilakukan penambahan atau penghapusan sesuatu dari tabel atau yang lain.


Lanjut membaca “Apa itu Iptable?”  »»

Category: ,
��
21.35 | Posted in ,

#berikut adalah skema jaringan yang akan dibangun…………..

|eth0
|
|——-|
| serv |
|—|—|
|
|eth1
|
|
|——————–hub———————-|
| | |
| | |
| | |
|———| |———| |———|
|Client 01| |Client 02| |Client 03|
|———| |———| |———|

Pertama yang harus di lakukan adalah mensetting serv(gateway utama) supaya bisa terhubung ke internet
Sebelum Mensetting :

=[satu]=
Minta IP public ke ISP lengkap dengan netmask,broadcast dan dns nya misalnya :
IP: 202.169.227.45
GATEWAY : 202.169.227.1
Nemast: 255.255.255.192
broadcast : 202.169.227.63
DNS1: 202.168.244.3
DNS2: 202.168.244.4

=[dua]=
Menentukan IP local yang akan kita gunakan buat client
IP: 192.168.0.2 - 192.168.0.254
GATEWAY: 192.168.0.1
NETMASK: 255.255.255.0
BROADCAST: 192.168.0.255
DNS1: 202.168.244.3
DNS2: 202.168.244.4



=[tiga]=
Setting IP serv :
[root@serv root]$ vi /etc/sysconfig/network
untuk mengedit dengan menggunakan editor vi (baca: vi-ai) tekan tombol i atau insert untuk memulai mengedit.
lalu isi dengan :

NETWORKING=yes
HOSTNAME=serv.domain.com
GATEWAY=202.169.227.1

lalu simpan dengan menekan :wq

=[empat]=
Menconfigurasi IP eth0(default)

[root@serv root]$ vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0
untuk mengedit dengan menggunakan editor vi (baca: vi-ai) tekan tombol i atau insert untuk memulai mengedit.
lalu isi dengan :

DEVICE=eth0
BOOTPROTO=static
IPADDR=202.169.227.45
BROADCAST=202.169.227.63
NETMASK=255.255.255.192
ONBOOT=yes
USERCTL=no

lalu simpan dengan menekan :wq

=[lima]=
Setting dns resolve

[root@serv root]$ vi /etc/resolve.conf
untuk mengedit dengan menggunakan editor vi (baca: vi-ai) tekan tombol i atau insert untuk memulai mengedit.
lalu isi dengan nameserver dari isp kita tadi :

nameserver 202.168.244.3
nameserver 202.168.244.4

lalu simpan dengan menekan :wq

=[enam]=

konfigurasi IP eth1
[root@serv root]$ vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth1
untuk mengedit dengan menggunakan editor vi (baca: vi-ai) tekan tombol i atau insert untuk memulai mengedit.
lalu isi dengan :

DEVICE=eth1
BOOTPROTO=static
IPADDR=192.168.0.1
BROADCAST=192.168.0.255
NETMASK=255.255.255.0
ONBOOT=yes
USERCTL=no

lalu simpan dengan menekan :wq

=[tujuh]=
Setting ip_forwarding dan masquerading.

[root@serv root]$ vi /etc/rc.d/rc.local
untuk mengedit dengan menggunakan editor vi (baca: vi-ai) tekan tombol i atau insert untuk memulai mengedit.
lalu isi dengan :

echo “1″ > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward
/sbin/iptables -t nat -A POSROUTING -s 192.168.0.0/24 [eth0 -j MASQUERADE

=[delapan]=
restart network

[root@serv root]$ service network restart
Shutting down interface eth0: [ OK ]
Shutting down interface eth1: [ OK ]
Shutting down loopback interface: [ OK ]
Disabling IPv4 packet forwarding: [ OK ]
Setting network parameters: [ OK ]
Bringing up loopback interface: [ OK ]
Bringing up interface eth0: [ OK ]
Bringing up interface eth1: [ OK ]

=[sembilan]=
testing dengan ping ke default gateway 202.169.227.1

[root@serv root]$ ping 202.169.227.1
64 bytes from 202.169.227.1 : icmp_seq=1 time=15.4 ms
64 bytes from 202.169.227.1 : icmp_seq=2 time=15.4 ms
64 bytes from 202.169.227.1 : icmp_seq=3 time=15.4 ms
64 bytes from 202.169.227.1 : icmp_seq=4 time=15.4 ms
64 bytes from 202.169.227.1 : icmp_seq=5 time=15.4 ms
64 bytes from 202.169.227.1 : icmp_seq=6 time=15.4 ms
64 bytes from 202.169.227.1 : icmp_seq=7 time=15.4 ms
—– 202.169.227.1 ping statistic —–
6 packets transmites, 6 received, 0% packet loss, time 3049ms

=[sepuluh]=
Testing dengan cara ping ip eth1
[root@serv root]$ ping 192.168.0.1
PING 192.168.0.1 (192.168.0.1) 56(84) bytes of data.
64 bytes from 192.168.0.1: icmp_seq=1 ttl=63 time=0.356 ms
64 bytes from 192.168.0.1: icmp_seq=2 ttl=63 time=0.269 ms
64 bytes from 192.168.0.1: icmp_seq=3 ttl=63 time=0.267 ms
64 bytes from 192.168.0.1: icmp_seq=4 ttl=63 time=0.268 ms

— 192.168.0.1 ping statistics —
4 packets transmitted, 4 received, 0% packet loss, time 2997ms
rtt min/avg/max/mdev = 0.267/0.290/0.356/0.038 ms

=[sebelas]
Tinggal Setting IP computer client dengan ketentuan di bawah ini :

IP: 192.168.0.2 - 192.168.0.254
GATEWAY: 192.168.0.1
NETMASK: 255.255.255.0
BROADCAST: 192.168.0.255
DNS1: 202.168.244.3
DNS2: 202.168.244.4

misal :

Client01
===============================
IP: 192.168.0.2
GATEWAY: 192.168.0.1
NETMASK: 255.255.255.0
BROADCAST: 192.168.0.255
NAMESERVER: 192.168.0.1

Client02
===============================
IP: 192.168.0.3
GATEWAY: 192.168.0.1
NETMASK: 255.255.255.0
BROADCAST: 192.168.0.255
NAMESERVER: 192.168.0.1

dan seterusnya sesuai banyaknya client,yang berubah hanya IP
untuk client windows maka setting IP di bagian Start Menu/Setting/Control Panel/Network

=[duabelas]=
setelah di setting ip client, maka
- ping ke 192.168.0.1 dari client,kalau berhasil berarti client dan router nya sudah tersambung.
- ping ke 202.169.227.45 dari client, kalau berhasil maka fungsi masquerading yang terletak di /etc/rc.d/rc/local telah bekerja dengan baik
namun jika tidak bisa maka Anda harus menjalankan fungsi masquerading yang terletak di /etc/rc.d/rc.local dengan cara :
.- anda bekerja menggunakan router yang anda buat tadi.
.- masuk ke account root
.- jalankan perintah berikut ini, tiap akhir perintah akhiri dengan menekan enter :
[root@serv root]# service network restart
[root@serv root]# /etc/rc.d/rc.local
jika sudah, coba ping ping ke 202.169.227.45 dari client
- selanjutnya ping ke default gateway 202.169.227.1 dari client
- ping ke 202.168.244.3 dari client
- ping ke 202.168.244.4 dari client

kalau semua berhasil maka silakan traktir teman-teman ada untuk makan bersama, karena anda telah selesai membuat router.namun sebelum anda makan-makan, restart router anda apakah bisa bekerja dengan baik atau tidak… sebagai ukuran bekerja
baik tidaknya, setelah Anda restart router tersebut kemudian kalau telah hidup dengan sempurne ping ke 202.168.244.3, kalau mendapatkan jawaban “64 bytes from 202.168.244.3 : icmp_seq=1 time=15.4 ms” silakan ajak teman makan-makan tp kalau jawabannya “request time out” maka silakan anda makan dengan cepat dan kembali bekerja dengan mengecek file /etc/rc.d/rc.local dan IP address dari router…

Lanjut membaca “Membuat Router dengan Redhat 9.0”  »»

Category: ,
��
21.34 | Posted in ,

Untuk melakukan setting IP Address pada Sistem Operasi Linux RedHat 9 , terdapat 2 (dua) cara, yaitu melalui mode graphic dan mode text. Mode graphic memudahkan pengguna untuk melakukan pen-setting-an ini karena pengguna akan dihadapkan langsung pada jendela-jendela dialog pada layar monitor sehingga user dapat langsung mengisi atau melakukan pen-setting-an. Sedangkan pada mode text, user harus mengetikkan perintah-perintah yang bersangkutan dengan hal yang ingin dilakukan.

Oleh karena itu, mengingat pengaturan melalui mode text lebih sulit daripada mode graphic, maka saya hanya akan membahas pen-setting-an IP Address melalui mode text.

Untuk melakukannya ketik perintah berikut dan tentunya Anda login pada mode text:

# vi /etc/sysconfig/networking/devices/ifcfg-eth0

Perintah di atas adalah perintah untuk mengedit settingan pada Ethernet card no.1.

Apabila pada PC terdapat 2 atau lebih Ethernet card dan yang digunakan adalah Ethernet card no.2, maka kata ‘eth0’ diganti dengan no. urut Ethernet card yang dipakai, misalnya ‘eth1’ untuk no.2, ‘eth2’ untuk no.3, dan seterusnya. Setelah itu Anda akan dihadapkan pada isian-isian yang perlu Anda isi.

Setelah selesai, settingan tersebut tidak akan diaktifkan hingga PC direstart, maka untuk mengaktifkannya harus merestart PC terlebih dahulu atau menggunakan perintah:

# etc/init.d/network restart

Perintah di atas berfungsi untuk mengaktifkan setting yang Anda buat tanpa harus merestart PC


Lanjut membaca “Setting IP Address Pada Linux RedHat 9”  »»

Category: ,
��
21.26 | Posted in ,

1. Klik pada Toolbar icon Application-System tool-Network tools.
2. Kemudian konfigurasikan network device eth0.
3. Setelah itu masukkan IPaddress, Subnet Mask, dan Gateway.
4. Kemudian ping IPaddress melalui terminal.
5. Jika komputer dapat mengenali IPnya sendiri, maka setting IP telah sukses.



Lanjut membaca “Setting IP Pada Linux Debian 4”  »»

Category: ,
��
00.44 | Posted in ,

Membobol Semua Jenis Billing Warnet

Pertidaktanggungjawaban : Artikel ini ditulis untuk menambah pengetahuan tentang keamanan sistem komputer terutama para operator / SysAdmin dari server warnet, penulis tidak bertanggung jawab bila artikel ini digunakan untuk kejahatan apapun bentuknya.tulisan ini dibuat bukan untuk mecuri rejeki orang,tetapi hanya untuk memperluas wawasan para netter indonesia


Cara pertama

Cara ini saya dapetin pas kantong lagi kempes tapi nafsu online lagi tinggi
Setelah muter2 otak sebentar sambil tidur, akhirnya kutemukan cara buat ngakalin billing warnetnya buat ngirit ongkos online.

Mau artikel selengkapnya..!!
Silahkan download disini.



Lanjut membaca “Cara Membobol Semua Jenis Billing Warnet”  »»

Category: ,
��